Twitter: @Glissandio

Jumat, 15 Juni 2012

0 komentar

Badai pasir di arab saudi





 


Kepala Badan Meteorologi dan Lingkungan Arab Saudi (PME), Ahad, 18 Maret 2012, memperingatkan seluruh warga soal badai pasir yang bakal terus menggelontor di wilayah bagian utara dan Riyadh. Badai juga menyebabkan temperatur menurun hingga di titik nol di kawasan Tabuk, Turaif, dan Al Qurayat, hingga beberapa hari ke depan.

Juru bicara PME, Hussein al-Qahtani, mengatakan badai pasir ini merupakan akumulasi dari entakan angin kencang. "Sekarang ini dalam masa transisi dari satu musim ke musim lainnya. Biasanya dipengaruhi oleh munculnya perbedaan suhu akibat kecepatan angin," ujarnya.

"Kecepatan angin mencapai 60 kilometer per jam dan dipengaruhi oleh iklim di kawasan sebelah utara, timur, dan tengah kerajaan. Namun Allah menghendaki badai berhenti pada Selasa, 20 Maret 2012 petang," katanya.

Al-Qahtani menjelaskan dia akan selalu melaporkan perkembangan kepada warga, termasuk memberikan peringatan kepada pengawas lalu lintas dan sekolah. "Kami akan mengirimkan laporan ke semua bagian agar mereka segera merespons."

Ahad kemarin, Jeddah dilanda badai debu menyebabkan daya pandang hanya berjarak dua kilometer. "Sejumlah sekolah terpaksa diliburkan sehari," kata Lembaga Pertahanan Sipil.

Para pejabat juga memerintahkan menunda pembukaan sekolah di beberapa kota dan provinsi yang dimulai Senin, 19 Maret 2012. Lembaga Pertahanan Sipil juga menyarankan agar para guru, murid, dan staf sekolah tinggal di rumah untuk menghindari serangan badai pasir. Sejumlah orang tua murid mengeluh karena beberapa sekolah tetap buka kendati pemerintah telah mengeluarkan peringatan bahaya soal badai pasir.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan mengatakan kepada media massa bahwa mereka membenarkan sejumlah rumah sakit di Provinsi Taif Siraj Al-Humaidan dibuka sebagai persiapan menerima anak-anak atau orang tua yang terkena alergi debu.

Salah seorang warga negara Indonesia yang tinggal di Jeddah, Faisal Elahi Fikri, melalui akun Facebook-nya menulis, "Selama 2 hari Arab Saudi dihantam badai debu. Penerbangan domestik internasional ditutup, kencangnya angin (mem) buat parabola TV rusak jadi tidak bisa nonton TV, keluar rumah pakai jaket, masker, dan topi, udara berdebu buat sesak nafas n batuk. Angin kencang berdebu masuk ke dalam rumah, sofa perabotan kotor berdebu, ketika tidurpun udara berdebu yg dihirup."

0 komentar:

Best viewed on firefox 5+
Frafiez Family © 2009 - 2014. Keep Cheerful for Shared