teknologi metamaterial
Untuk
pertama kalinya, tim peneliti University of California, Berkeley membuat
metamaterial tersebut dalam struktur tiga dimensi. Material sejenis
yang dikembangkan sebelum ini baru sanggup dibuat dalam struktur dua
dimensi yang sangat tipis dan hanya dapat dibuktikan melalui pada riset
laboratorium.
Apakah Metamaterial itu?
Metamaterial
adalah material-material buatan yang tidak tersedia dalam alam. David
Stubbe dalam artikelnya pada Berkeley Science Review menganalogikan
material biasa sebagai bongkahan semen seukuran Manhattan, yang terbuat
dari substansi-substansi yang kurang lebih sama. Lalu ia membandingkan
dengan Manhattan yang sebenarnya sebagai metamaterial, di mana bongkahan
semen tersebut disusun kembali menjadi bangunan dengan struktur tata
kota tertentu. Walaupun sama-sama terdiri dari semen, sebuah kota dengan
gedung pencakar langit memiliki substruktur yang lebih kompleks dari
bongkahan semen. Sebagai hasilnya, karakteristik keduanya juga berbeda.
Dengan
mengganti semen dengan tembaga dan bangunan dengan kumparan dan kawat,
kemudian menyusutkannya menjadi sekitar sepermilyar, itulah dasar dari
metamaterial. Substruktur dari metamaterial (pengaturan dan ukuran
kumparan dan kawat) itulah yang krusial. Ketika gelombang cahaya atau
gelombang suara melalui struktur tersusun yang jauh lebih kecil daripada
panjang gelombangnya (jarak antara satu gelombang dengan yang lainnya),
gelombang melewati struktur tersebut seolah-olah
struktur tersebut
sama, tetapi dengan properties yang berbeda dari material konstituen.
Pada akhirnya, gelombang tidak mengetahui adanya substruktur yang
terpisah dan ‘melihat’ material yang sama sekali baru.
Metamaterial
bertugas sebagai media pembelok cahaya, sehingga benda tiga dimensi
yang dilapisi metamaterial tidak akan tertangkap oleh mata.
Sebuah
ilustrasi tentang bagaimana ikan dalam air terlihat oleh pengamat,
dengan garis merah yang menandai pembiasan cahaya dan garis-garis ungu
mewakili jalan menuju tempat ikan terlihat, yang ditampilkan di atas
lokasi yang sebenarnya.
Contoh Fiber Metamaterial yang akan disisipkan ke dalam pakaian

Metamaterial
yang dikembangkan dalam komando Prof. Xiang Zhang ini membiarkan
gelombang radio dan cahaya yang mengenainya untuk terus mengalir,
bukannya dipantulkan. Seperti aliran air di sekitar batuan yang menonjol
di permukaan sungai. Cahaya yang jatuh di atasnya selalu dibelokkan
sehingga tak pernah memantul. Oleh karena itu, bayangan si pemakai jubah
berbahan metamaterial ini seperti tidak terlihat oleh mata. Sesuai
hukum fisika, benda hanya terlihat oleh mata jika terdapat cahaya yang
dipantulkan benda dan jatuh ke retina mata.
Jika
dikonstruksikan dengan benar, metamaterial dapat mencapai indeks
refraksi negatif. Saat gelombang elektromagnetik seperti cahaya bergerak
dari indeks medium yang rendah ke indeks medium yang lebih tinggi,
gelombang tersebut belok menuju garis perpendikuler ke permukaan. Namun,
jika cahaya memasuki material berindeks negatif, gelombang berbelok ke
arah yang berlawanan, seolah-olah dipantulkan di luar garis
perpendikuler.
Dalam studi
yang telah dipublikasikan pada majalah Nature, tim ini membelokkan sinar
merah menggunakan stack yang terdiri dari 21 layer yang terbuat dari
perak dan magnesium florida yang berbentuk jaring ikan. Masing-masing
layer memiliki ketebalan sekitar 10 nanometer.
Berikut ini adalah contoh cara kerja Metamaterial yang sudah disisipkan dalam Jaket (Dan ini bukan rekayasa Photoshop!) :
0 komentar: