Twitter: @Glissandio

Rabu, 21 November 2012

0 komentar

Satu Keluarga Hilang Misterius dan ditemukan telah Membusuk

Ilustrasi korban tewas [google] Ilustrasi korban tewas [google]
[DENPASAR] Pihak kepolisian hingga Selasa (21/2) masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus hilangnya satu keluarga secara misterius. Termasuk menunggu hasil otopsi dari pihak rumah sakit terhadap tiga jasad yang sudah ditemukan yang dihubungkan terhadap keluarga yang hilang tersebut.  

Diduga keluarga yang sempat dilaporkan menghilang secara misterius dari rumahnya di Perum Kampial Residence, Lingkungan Menesa, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Senin (20/2)  ditemukan dalam kondisi tewas membusuk. Meski belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian, namun dari pihak keluarga berani memastikan kalau jasad tersebut Made Purnabawa sekeluarga setelah  sempat melihat cirri-ciri jasad korban yang diketemukan.  

Jasad korban yang diduga adalah  I Made Purnabawa, 28, bersama Ni Luh Ayu Sri Mahayoni, 27 (istri), dan Ni Wayan Risna Ayu Dewi, 9 (anak) ditemukan bertumpuk pada semak-semak jurang di Dusun Sumbul, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Senin (20/2). Ketiga jasad direncanakan akan di otopsi hari ini Selasa (21/2) di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar.  

Ketiga jasad  membusuk tersebut  ditemukan di semak-semak jurang di perkebunan milik keluarga I Gusti Kade Dandra, 60, yang berada sekitar 300 meter arah selatan dari Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk—di sebelah timur jalan aspal menuju Kuburan (Setra)  Desa Adat Yeh Embang Kangin. Mayat satu keluarga ini ditemukan tanpa sengaja oleh keluarga petani kakak adik yakni I Gusti Putu Agung Yasa (55), dan I Gusti Kade Agung Sutarsa (52).

Sedangkan perwakilan keluarga, I Made Kutir, sudah berani memastikan bahwa ketiga jasad tersebut merupakan kerabatnya yang hilang misterius: Made Purnabawa, Ayu Sri Mahayoni, dan Krisna Ayu Dewi. Kepastian itu berdasarkan ciri-ciri fisik beserta beberapa barang yang digunakan korban.    “Melihat dari fisiknya, saya berani pastikan itu




keluarga saya yang hilang misterius. Jam yang yang digunakan juga merupakan milik anaknya (Krisna Ayu Dewi). Dari penampilan ibunya (Ayu Sri Mahayoni), juga saya bisa lihat itu dia,” terang Made Kutir.

Made Kutir, yang mengaku sebagai teman dekat korban di tempatnya bekerja, bisa mengenali dari tubuh serta baju yang dikenakannya. "Keluarga ini memang suka berpakaian modis. Mayat ini jelas mereka (keluarga Made Purnabawa)," ujarnya. "Ini pasti mayat Made Purnabawa. Saya kenal anaknya (Krisna Ayu Dewi), karena merupakan teman main anak saya," sambung perwakilan keluarga lainnya, I Wayan Kirim.

Pihaknya keluarga juga setuju dan  meminta agar dilakukan otopsi terhadap ketiga jenazah kerabatnya yang ditemukan membusuk di Desa Yeh Embang Kangin tersebut untuk kepentingan penyidikan. . “Demi penyelidikan kasus ini tuntas, kami minta dilakukan otopsi,” terang salah seorang kerabatanya Made Jayaseraya menyerahkan kepada kepolisian untuk mengungkapnya secara tuntas.   Tiga jenazah sekeluarga itu sendiri baru tiba di Ruang Jenazah RS Sanglah, Senin malam sekitar pukul 20.00 Wita. Ketiga jenazah dibawa ambulans, namun dalam kantong yang berbeda-beda. Sejumlah kerabat korban pun semalam langsung mendatangi kamar Jenazah RS Sanglah.

Sedangkan Kepala Instalasi Kamar Jenazah RS Sanglah IB Putu Alit, mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan dari keluarga korban terkait otopsi. “Kami masih menunggu persetujuan keluarga korban,” terangnya. Jika sudah ada persetujuan, maka otopsi akan dilakukan besok pagi (hari ini),” ujar IB Putu Alit.  

Sementara itu Kepala Bidang Humas Polda Bali Komisaris Besar  Hariadi mengatakan pihaknya belum menyimpulkan kalau ketiga mayat itu adalah keluarga korban yang hilang misterius dari rumahnya di Perum Kampial Residence, Kuta Selatan. Pasalnya, pihak kepolisian harus mengikuti prosedur untuk menentukan identitas korban.   

“Kalau pihak keluarga berpendapat itu adalah korban hilang, sah-sah saja. Tapi, kami belum bisa memastikan hal itu. Kami mengkuti prosedur yang ada. Apalagi, kondisi mayatnya sudah sedikit hancur,” ujar Hariadi.

Sebaliknya warga di kampung asal korban Made Purnabawa kemarin berkumpul di rumah keluarga besarnya di depan Bale Banjar Peminge, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan. Mereka berkumpul di rumah yang beralamat di Jalan Srikandi Nomor 44 ini untuk mengetahui perkembangan kasus yang menimpa korban Made Purnabawa bersama istri dan anaknya.

0 komentar:

Best viewed on firefox 5+
Frafiez Family © 2009 - 2014. Keep Cheerful for Shared