Perkembangan Teknologi Kloning
Perkembangan Teknologi Kloning
Kategori: SainTek - Dibaca: 2607 kali | Komentar: 0Minggu, 06 Januari 2013 - 19:01:41 WIB
Cloning dalam
ilmu biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama
(populasi) yang identik secara genetik. Namun dalam bioteknologi, kloning di
definisikan pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan
salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan
pula di luar ilmu-ilmu hayati.
Kloning pertama
di buat oleh seorang ilmuan Inggris, John Gordon
sekitar tahun 1950-1960. John Gordon telah sukses membuat kloning
katak, sehingga beliaupun mendapatkan hadiah nobel. John Gordon menjadi
inspirator ilmuan-ilmuan lainnya di seluruh dunia. Pada tahun 1996,ilmuan
Universitas Edinburgh,skotlandia berhasil mengkloning domba dan di beri nama
Dolly.
Kloning
merupakan proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami
oleh banyak bakteria, serangga atau tumbuhan. Dalam bioteknologi, kloning
merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan
salinan berkas DNAatau gen, sel atau organisme.
Dengan
menggunakan kemajuan teknologi cloning saat ini, kabarnya Brasilia Zoological
Garden bekerjasama dengan Brazilian Government’s Agricultural Research Agency
(Embrapa) berniat melakukan kloning
pada delapan jenis hewan langka di sana, di
antaranya maned wolf (Chrysocyon brachyurus) yang merupakan binatang pemburu,
the jaguar (Panthera onca) atau kucing besar and the black lion tamarin
(Leontopithecus chrysopygus) yaitu sejenis monyet.
Dari
penemuan-penemuan itu,para ilmuan semakin mencari metode untuk mengkloning
manusia.uji coba “bayi tabung” yang pertama kali di kembangkan pada tahun 1978.
walaupun pada awalnya di anggap sebagai tindakan ekstrim tapi di terima secara
luas setelah kelahiran Louise brown.
John Gordon
menjelaskan, bahwa apa pun yang dapat dilakukan untuk meringankan penderitaan
atau meningkatkan kesehatan manusia biasanya akan diterima secara luas oleh
masyarakat. Hal yang sama berlaku untuk kloning. "Jika kloning ini
ternyata bisa memecahkan beberapa permasalahan dan berguna bagi orang banyak,
saya pikir ini akan diterima," ujarnya. Clonaid merupakan perusahaan yang
nekat mengkloning manusia yang berkantor di bahama walau hasilnya tidak pernah
di publikasikan, karena hasilnya mengalami kegagalan.
Kloning tidak
hanya di lakukan terhadap hewan, kloningpun di lakukan terhadap tumbuhan. Kloning
tumbuhan merupakan teknik perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan. Kloning
dilakukan dengan menggunakan jaringan somatik tumbuhan di dalam lingkungan
aseptik yang terkontrol. Pada tahun 1950 Fred Steward melakukan kloning wortel
dengan menggunakan sel-sel yang berdifferensiasi dari jaringan pembuluh
tumbuhan. Sel-sel embrionik dapat tumbuh dan menghasilkan tumbuhan wortel
baru.
Tanaman yang
dihasilkan dari hasil kloning sama dengan induknya. Kloning tumbuhan dapat
dimanfaatkan untuk industri bibit. Manfaat kloning tumbuhan antara lain dapat
memproduksi bibit yang seragam, jumlahnya banyak dalam waktu yang singkat.
Dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman langka, tanaman jenis unggul dan
tanaman bernilai ekonomis.
Menurut persfektif
hukum Islam kloning masih dianggap kontroversi (Lihat
Di Sini). Menurut ilmu kedokteran, kloning sangat berguna untuk kepentingan
medis.menurut saya ”selama itu dalam koridor yang benar, bermanfaat untuk
menolong manusia,dan di gunakan untuk hal-hal positif, saya sangat
setuju. Bagaimana menurut pembaca ? ( Welly Yusup )
Sumber;
http://id.wikipedia.org/wiki/Kloning
https://sites.google.com/site/emodulbiologi/materi/bab-iv---bioteknologi-bidang-pertanian-dan-kehutanan/4-5-teknologi-kloning-pada-tumbuhan
http://www.eramuslim.com/peradaban/quran-sunnah/kloning-makhluk-hidup.htm#.UOgDDGflYi0
http://forum.kompas.com/kesehatan/126281-betapa-mengerikan-kloning-manusia-yang-gagal-jangan-pernah-menantang-allah.html
http://www.solopos.com/2012/11/13/wow-binatang-langka-dikloning-347474
Sumber Gambar:
http://blog.scischina.org/JOKE56393/doors/Animal%20cloning.html
0 komentar: