Twitter: @Glissandio

Senin, 18 November 2013

0 komentar

Dongeng "Pangeran buruk rupa yang baik hati"





Alkisah di sebuah negeri yang sangat subur dan makmur serta kaya raya akan hasil tanaman, hiduplah seorang pemuda buruk rupa yang hidup sendiri tanpa orang tua. Pemuda tersebut sangat rajin sehingga banyak orang yang senang kepadanya. Suatu hari si pemuda berjalan menuju hutan untuk mencari kayu bakar. Sesampainya di dalam hutan pemuda itu tidak menemukan kayu bakar untuk ia bawa pulang, dan akhirnya ia memutuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah pohon yang sangat besar akar-akarnya.

Angin sepoi-sepoi yang berhembus siang hari yang terik itu, membuat si pemuda terlelap tidur pulas karena sangat lelah mencari kayu bakar didalam hutan hari itu.

Dalam tidur yang lelap, sang pemuda bermimpi bertemu dengan seorang kakek tua yang berambut putih dan panjang. Si kakek berpesan kepada sipemuda agar tidak sombong serta berbaik hati kepada semua makhluk yang ia jumpai dalam perjalanan pulang nanti.

Langsung si pemuda bangun karena mimpinya tadi, akhirnya ia bangun dan memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Di perjalanan ia terus mengingat pesan si kakek tua dalam mimpinya tadi. "Hmm...kira-kira apa maksudnya mimpiku tadi ya?" Gumam si pemuda.


Sampai di sebuah sungai, si pemuda sangat haus sekali, dan ia pun segera turun untuk minum seteguk air dari sungai yang sangat jernih itu. Tiba-tiba muncul seekor buaya yang sangat besar dan memiliki taring yang sangat runcing ke arah si pemuda buruk rupa tersebut.

langsung saja si pemuda terkejut bukan kepalang, ia terjatuh namun malang ia langsung di terkam oleh si buaya, anehnya setelah berkelahi dengan si buaya, si pemuda sangat tangguh dan akhirnya di penghujung perkelahian si pemuda ingin menghabisi si buaya, namun ia teringat oleh pesan si kakek tua dalam mimpinya tadi, ia mengurungkan untuk membunuh buaya tadi dan melepaskannya kembali kedalam sungai.

Setelah berjalan jauh tibalah si pemuda buruk rupa di sebuah padang ilalang, baru sampai di tengah padang ilalang si pemuda mendengar suara meminta tolong dari sebuah pohon yang dekat dengannya, ia berlari dan menemukan seorang anak gembala yang berusaha mengusir kawanan anjing serigala yang hendak memangsa ternak gembalanya.

Lagi lagi si pemuda buruk rupa membantu anak gembala mengusir serigala jahat yang datang ingin memangsa domba milik penggembala tadi.

Sampai akhirnya di perbatasan dusun dekat rumah si pemuda , ada seorang nenek yang berjalan tertatih-tatih berpapasan dengan pemuda itu. Namun ketika mendekat si nenek jatuh tersungkur.

Pemuda buruk rupa segera menolong nenek tersebut dan bertanya hendak kemana gerangan tujuan si nenek tadi. Ternyata si nenek tersasar dan tidak tahu arah kemana pulang, sedangkan si pemuda ingin segera kembali kerumahnya karena waktu menjelang malam tiba, namun karena hati yang mulia, si pemuda buruk rupa mengantarkan si nenek ke rumah asalnya yang berada jauh dari tempat si pemuda tinggal.

Karena saking letihnya si pemuda buruk rupa pulang setelah mengantarkan nenek tadi ke rumahnya, ia pun sangat letih dan tiba di rumahnya tengah malam, ia pun tertegun melihat dapurnya yang tidak ada makanan, lalu ia putuskan untuk tidur sampai hari esok tiba dan dia siap untuk mencari kayu bakar lagi.

Tiba-tiba ketika ia ingin merebahkan tubuhnya di tumpukan jerami, muncul sang kakek tua yang ada dalam mimpinya tadi seraya berkata, "Wahai anak muda yang berhati mulia, kau sangat baik hati sekali, tidurlah, sekarang dan esok pagi pergilah kearah barat dan kaupun akan merasa bahagia disana", sekejab si kakek lenyap, dan si pemuda masih terbengong dan masih tidak percaya apa yang baru saja ia alami.

Keesokan harinya ia langsung bergegas menuju arah barat, dan apa yang ia dapatkan setelah berjalan jauh kearah barat, akhirnya ia sampai pada sebuah pintu kerajaan yang sangat besar dan ia pun disambut dengan ramah oleh para penjaga pintu kerajaan.

Kemudian ia diantar oleh para penjaga menuju ruangan raja, disana terdapat baginda raja yang sedang terkulai lemah dan dikelilingi oleh para mentri serta kerabat kerajaan.

"Majulah kesini wahai anak muda yang baik hati", titah paduka raja kepada si pemuda yang buruk rupa. Akhirnya diceritakan bahwa Raja tidak memiliki keturunan untuk menjadi raja berikutnya dan sang raja mengangkat anak muda yang buruk rupa namun baik hati itu untuk menjadi pangeran kerajaan untuk meneruskan tahta raja, dan dengan kesaktian para pembantu raja, akhirnya pemuda yang buruk rupa itu berubah menjadi pangeran yang sangat tampan sekali, sampai waktunya ia menjadi raja yang baik dan berhati mulia.

Kisah ini mengajarkan kepada kita betapa sangat pentingnya berhati mulia kepada setiap makhluk ciptaan yang ada di dunia ini, sehingga dengan demikian kita pun akan selalu mendapat perlakuan baik apabila kita berlaku baik pula kepada sesama.



Sumber

0 komentar:

Best viewed on firefox 5+
Frafiez Family © 2009 - 2014. Keep Cheerful for Shared