Twitter: @Glissandio
Tampilkan postingan dengan label setia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label setia. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Agustus 2013

0 komentar

17 Hewan Paling Setia

17 Hewan Paling Setia di Dunia

Tidak hanya manusia, ternyata binatang pun dapat bersikap setia terhadap pasangannya sesama binatang. Mereka melakukan monogami atau kawin pada musim kawin selalu dengan pasangan yang sama. Saling setia pada pasangannya bahkan sampai mati. Wah, romantis sekali ya. Berikut Sharing di Sini 17 Hewan paling Setia di Dunia.

1. Penguin (Sphenisciformes)

Setelah film “March of the Penguins” pada 2005, banyak kalangan menilai pinguin merupakan contoh ideal monogami. Padahal mereka tidak setia-setia amat. Pinguin hanya monogami di satu musim saja.

2. Elang Gundul (Haliaeetus leucocephalus)

Burung pemangsa yang jadi lambang Amerika Serikat ini tergolong setia. Mereka baru akan mencari pasangan baru setelah pasangannya mati.

3. Anglerfish (Lophiiformes)

Monogami ikan laut dalam ini sangat ekstrem. Saat kawin pejantan menggigit betina sampai darah mereka bercampur, dan sampai si pejantan kehabisan sperma.

4. Laba-Laba (Argiope aurantia)

Seperti laba-laba lain, pejantan mati usai senggama karena di makan betina. Namun pejantan Argiope aurantia meninggalkan “kenang-kenangan” sebelum mati berupa penghalang di saluran kelamin, sehingga betinanya tidak bisa kawin lagi.

5. Salamander Punggung Merah (Plethodon cinereus)

Hewan ini yang gampang naik darah / pecemburu. Pejantan akan langsung menyerang betinanya jika melihat pasangannya selingkuh dengan pejantan lain.

6. Buaya

Buaya menganut monogami, setidaknya mayoritas dari mereka. Studi selama 10 tahun yang dilakukan di Rockefeller Wildlife Refuge di Louisian, membuktikan bahwa 70% buaya betina selalu memilih pasangan yang sama setiap kali musim kawin tiba. Padahal mereka punya banyak kesempatan untuk memilih pasangan baru. “Kita terkejut dan tidak menyangka akan menemukan pasangan yang sama di antara buaya yang kawin pada tahun 1997 dan masih tetap berpasangan sampai tahun 2005,” ujar Stacey Lance, peneliti dari Savannah River Ecology Laboratory yang memimpin riset ini.

7. Ketam Ladam

Pernah mendengar pepatah Jawa ‘Koyo mimi lan mintuno’? Pepatah itu menggambarkan sepasang kekasih yang selalu rukun dan menempel seperti perangko. Mimi dan mintuno tak lain adalah julukan Jawa untuk ketam ladam. Ketam ini seperti kepiting berekor dan hidup di air payau atau kawasan mangrove. Binatang ini sering ditemukan menempel berpasangan ke mana-mana. Benar-benar setia.

8. Angsa

swan
Angsa sudah legendaris menjadi lambang kesetiaan selama berpuluh tahun. Gambar 2 leher angsa berlainan jenis yang saling merekatkan dahi dan membentuk lambang hati terkenal di mana-mana. Tak jarang lambang angsa selalu ditemukan di undangan pernikahan, sampai pahatan es batu hiasan di resepsi pernikahan. Angsa memang binatang monogami, tahan setia pada pasangannya selama bertahun-tahun, bahkan beberapa kasus, kesetiaan angsa sampai seumur hidupnya. Angsa binatang setia kendati perilaku romantis itu menggebu-gebu di awal mereka berpasangan. Wah.. benar-benar mirip perilaku manusia yang sedang kasmaran.

9. Burung Nasar Hitam / Vulture Hitam (Coragyps atratus)

burung nasar / vulture hitam

Burung pemakan bangkai ini, menegakkan prinsip monogami yaitu dengan jika ketahuan “selingkuh”, burung pemakan bangkai yang tersebar di Benua Amerika ini akan mendapat serangan dari pasangannya, juga dari teman sekelompoknya.

10. France Angelfish

france angelfish
Anda tidak akan menemukan ikan france angelfish ini sendirian. Ikan ini berkegiatan, berburu, migrasi, selalu dengan pasangannya. Mereka membentuk ikatan monogami seumur hidup atau sampai salah satunya mati. Pasangan ikan ini bekerja sebagai tim, dan mempertahankan wilayahnya dari pasangan lainnya.

11. Serigala (Canis lupus)

serigala / wolf / canis lupus
Binatang ini sering digambarkan bersifat licik dalam kisah-kisah dongeng, namun sebenarnya serigala memiliki ikatan keluarga yang kuat dan konservatif. Satu komunitas biasanya terdiri dari pejantan, betina dan anak-anaknya membentuk keluarga inti. Seekor serigala bisa memiliki beberapa pasangan dalam hidupnya, tapi hanya memiliki satu pasangan dalam satu waktu. Serigala betina hanya kawin dengan seekor jantan, tapi akan cari pengganti jika pasangannya mati, terusir dari kelompok, sakit atau jika pasangannya mandul.

12. Burung Albatros

albatros
Burung ini dikenal karena kemampuan terbang dan migrasinya melintasi samudera. Namun demikian, betapa jauh mereka terbang, mereka selalu kembali ke sarang dengan pasangannya yang sama. Ikatan yang kuat antara albatros jantan dan betina berlangsung beberapa tahun hingga seumur hayat. Mereka punya tarian ritual merayakan kedekatan itu, dengan menempelkan paruhnya satu sama lain sambil menggoyang-goyangkan badannya. Sungguh ritual romantisme yang patut dicontoh semua pasangan agar selalu setia.

13. Rayap

Beberapa spesies rayap dapat membentuk ikatan seumur hidup pada pasangannya, terutama rayap ratu dan rayap raja. Seekor rayap ratu dan rayap raja kegiatannya hanya membuat anak untuk membentuk koloni kerajaannya.

14. Tikus Padang Rumput (Microtus ochrogaster)

tikus padang rumput
Sebagian hewan pengerat seperti tikus, terkenal tukang kawin bergonta-ganti pasangan. Namun hal ini tidak berlaku untuk tikus padang rumput yang menjadi hewan monogami. Pasangan yang sudah jadi akan terus saling mendekatkan diri dan merawat satu sama lain, berbagi sarang dan saling membersihkan kotoran bila mereka buang air besar. Pejantan dari tikus jenis ini akan menghabiskan seumur hidupnya bersama betina pertama yang kawinnya. Jangankan main mata dengan betina lain, saking setianya, pejantan ini malah menyerang betina lain yang berani mendekatinya. Wah, benar-benar hebat ya.

15. Burung Merpati

dove
Burung merpati atau burung dara (turtle dove) juga sudah terkenal kesetiaannya. Bahkan sastrawan Shakespeare membuat puisi yang diinspirasi dari burung merpati ini ‘The Phoenix and The Turtle. Burung merpati menjadi lambang kesetiaan turun temurun, contohnya adalah di undangan pernikahan biasa ditemukan gambar burung merpati, atau tradisi melepas burung merpati terbang.

16. Cacing Parasit (Schistosoma mansoni)

cacing parasit (Schistosoma mansoni)
Cacing parasit jenis Schistosoma mansoni ini bisa menyebabkan gejala keracunan, diare, hingga penurunan berat badan hingga kematian. Terlihat menjijikkan memang. Namun siapa sangka jika cacing yang bereproduksi di dalam tubuh manusia ini adalah pasangan monogami sejati pada seluruh siklus hidupnya.

17. Antelop Afrika (Madoqua kirkii)

antelop arfica
Antelop Afrika memang termasuk pada hewan yang monogami, namun tidak seperti kebanyakan mahluk monogami, antelop jantan tidak membantu betinanya dalam mengasuh anak.
 
Sumber 
( Label: , , , , ) Read more

Rabu, 21 Agustus 2013

0 komentar

Fakta Unik Angsa

Fakta 1:
Ketika setiap angsa mengepakkan sayap-sayapnya, kepakan itu menciptakan “daya dukung” bagi angsa di belakangnya. Terbang dengan membentuk formasi V, kawanan angsa mampu menempuh jarak terbang 71% lebih jauh dibanding jarak terbang yang ditempuh masing-masing angsa.
Pelajaran: Tim yang memiliki arah tujuan yang sama akan bisa mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat dan lebih mudah karena setiap anggota tim akan saling mendukung dalam proses perjalanan mereka.
Fakta 2:
Ketika ada seekor angsa yang meninggalkan formasi, ia akan segera merasakan daya tarik udara yang besar dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia kembali masuk dalam formasi untuk mendapatkan daya dukung dari angsa yang berada di depannya.
Pelajaran: Hal yang sama juga bisa terjadi pada kita jika kita keluar dari formasi tim. Karena itu, kita tetap berada dalam formasi tim dan bergerak ke arah yang sama. Dengan begitu, kita bersedia menerima bantuan mereka dan memberi bantuan bagi anggota tim yang lain.
Fakta 3:
Ketika angsa yang memimpin merasa lelah, ia akan bertukar tempat dalam formasi terbang. Angsa yang lain akan menggantikan posisi terdepan itu.
Pelajaran: Kita perlu saling bergilir dalam mengemban tugas-tugas sulit dan tugas kepemimpinan. Seperti halnya angsa, manusia pun saling bergantung pada kemampuan masing-masing, keahlian dan bakat.
Fakta 4:
Angsa-angsa yang terbang dalam formasi ini akan mengeluarkan suara riuh-rendah guna menyemangati angsa-angsa di depan supaya menjaga kecepatan terbangnya.
Pelajaran: Kita harus memastikan kata-kata dan ucapan kita bersifat positif dan mendukung. Dalam tim yang saling mendukung, produktivitas yang dihasilkan juga akan semakin besar.
Fakta 5:
Jika seekor angsa menjadi sakit, terluka atau tertembak, dua angsa lainnya akan keluar dari formasi dan mengikuti angsa yang sakit itu guna membantu dan melindunginya. Kedua angsa itu akan tetap menemani sampai angsa yang sakit itu mati atau mampu terbang kembali. Lalu, mereka akan membentuk formasi baru atau menyusul kawanannya.

Seperti halnya angsa, kita harus saling menopang satu sama lain baik dalam masa-masa sulit maupun masa-masa senang.
 
 
( Label: , , , , , ) Read more

Senin, 19 Agustus 2013

0 komentar

Tanda Cinta Sejati


detail berita
Kencan (Foto: Google)
MENEMUKAN seseorang yang tepat sebagai pasangan memang tak semudah yang dikira. Apalagi jika Anda termasuk orang yang kerap kali gagal dalam membina sebuah hubungan.

Oleh karena itu, ada baiknya untuk menjalani proses sebelum memutuskan bahwa 'dia' adalah orang yang tepat. Apa saja? Berikut ulasannya seperti dilansir Datingtips.
Mengerti diri sendiri
Biasanya masalah orang lain ketika masuk dalam satu hubungan, disebabkan karena mereka tidak tahu apa yang diinginkan. Mereka hanya tahu bahwa bersama seseorang yang dicintai sudah cukup. Padahal kenyataannya tidak demikian. Lebih baik mengerti diri sendiri sebelum memulai satu hubungan. Apalagi dengan mengerti diri sendiri maka Anda bisa tahu apa yang benar-benar disukai dan tidak. Dengan begitu, hal tersebut bisa bermanfaat untuk mengontrol emosi Anda ketika berhubungan dengan orang lain.

Mengenal satu sama lain
Menemukan cinta sejati tidak sesederhana yang diibayangkan. Bahkan kenyataannya, cinta pandangan pertama pun juga tidak selamanya berakhir bahagia. Sebab, bagaimanapun juga Anda perlu proses untuk saling mengenal. Cinta memang bisa datang kapan saja. Tetapi seiring perjalanan waktu, cinta bisa berubah. Oleh karena itu, lebih baik mengenal seseorang lebih dalam sebelum memutuskan untuk bersamanya. (ind) (tty)


Sumber 
( Label: , , , , , , ) Read more
Best viewed on firefox 5+
Frafiez Family © 2009 - 2014. Keep Cheerful for Shared