Twitter: @Glissandio

Kamis, 09 Agustus 2012

0 komentar

Tugas Seorang Sutradara


   Bukan hal yang asing lagi, mendengar kata "SUTRADARA". Si pemimpin saat produksi karya film. Dalam film, sutradara adalah orang yang bertanggung jawab atas semua karya film saat Produksi berlangsung. Sama hal nya dengan Produser. Bedanya, kalau "Produser" bertanggung jawab penuh pada masa "Pra Produksi".
Sutradara atau pembuat film adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film sesuai dengan manuskrip, pembuat film juga digunakan untuk merujuk pada produser film. Manuskrip skenario digunakan untuk mengontrol aspek-aspek seni dan drama. Pada masa yang sama, sutradara mengawal petugas atau pekerja teknik dan pemeran untuk memenuhi wawasan pengarahannya. Seorang sutradara juga berperan dalam membimbing kru teknisi dan para pemeran film dalam merealisasikan kreativitas yang dimilikinya.

Sutradara bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif pembuatan film, baik interpretatif maupun teknis. Ia menduduki posisi tertinggi dari segi artistik dan memimpin pembuatan film tentang "bagaimana yang harus tampak" oleh penonton. Selain mengatur laku di depan kamera dan mengarahkan akting serta dialog, sutradara juga mengontrol posisi beserta gerak kamera, suara, pencahayaan, dan hal-hal lain yang menyumbang kepada hasil akhir sebuah film.
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya seorang sutradara bekerja bersama para kru film dan pemeran film. Di antaranya penata fotografi, penata kostum, penata kamera dan lain sebagainya. Selain itu sutradara juga turut terlibat dalam proses pembuatan film mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi.


Sutradara memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat. Di lapangan seorang sutradara berperan sebagai manajer, kreator, dan sekaligus inspirator bagi anggota tim produksi dan para pemeran. Peran yang sedemikian besar mengharuskan sutradara memahami benar konsep cerita, memahami situasi lingkungan maupun psikologis para pelibat produksi, dan juga harus memahami bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan semua pelibat produksi.





href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0eww3lzBtuYsjK2FJHjeK42L40lsLsUWm79kxKA7T4Pr3CbMphr9u4w7datedRRemqXv2xTVn4UI6lTjhI39EkaWU7Vv5QPFcYtX997WAB6lytWEwyNqK59DpV7NY6cSoKacO45fvvRK5/s1600/06.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
Ibarat tubuh manusia, sutradara adalah otaknya, dan yang lain adalah seluruh anggota badan. Otak memerlukan anggota badan untuk mewujudkan gagasan, badan memerlukan otak untuk mengendalikan.
Tugas seorang sutradara adalah menerjemahkan atau menginterpretasikan sebuah skenario dalam bentuk imaji/gambar hidup dan suara.
Pada umumnya, seorang sutradara tidak merangkap sebagai produser, meskipun di Amerika cukup banyak sutradara yang merangkap produser seperti beberapa kali
Clint Eastwood merangkap sutradara, pemain sekaligus produser.
Pada umumnya, apa pun bentuk produksi audio visual selalu terbagi menjadi tiga tahap, yakni:
  1. Praproduksi,
  2. Produksi atau shooting,
  3. Pascaproduksi.
Tugas sutradara adalah pada tahap produksi. Namun bukan berarti sutradara tidak perlu mengetahui aspek praproduksi dan pasca produksi. Pemahaman praproduksi akan mencegah sikap arogan dan tuntutan yang berlebih atas peralatan dan aspek-aspek penunjang produksi yang notabene merupakan tugas tim praproduksi.
Misalnya, sutradara tidak terlalu menuntut disediakan pemeran yang honornya mahal apabila ia menyadari bahwa tim budgeting tidak menganggarkan dana berlebih untuk honor pemeran. Pemahaman pascaproduksi akan mencegah sutradara menginstruksikan pengambilan gambar dengan komposisi atau angle yang penyambungannya mustahil dilakukan oleh editor. Dan seorang sutradara harus tegas dalam mengambil semua keputusan.

Keberhasilan sebuah karya film sangat bergantung dari kerja keras sang sutradara, karena dialah pemimpinnya, dialah OTAKNYA...


Referensi: - Wikipedia
                  - DLL...


Salam, Action...!!!


0 komentar:

Best viewed on firefox 5+
Frafiez Family © 2009 - 2014. Keep Cheerful for Shared