Jenis ular paling aneh
1.Tentacled Snake (Ular berTentakel)

Ular air lain dari Asia Tenggara, ini adalah spesies yang unik, spesies terakhir yang masih hidup dari genus nya. Bagian yang paling terkenal dari ular ini adalah tentakel berdaging aneh di moncongnya.Tentakel ini sebenarnya mechanosensors sangat sensitif, yang memungkinkan ular untuk mendeteksi gerakan dalam air dan menyerang setiap ikan malang yang berenang di dekatnya. Sifat lainnya yang menarik adalah kecepatan menyerang tentacle dari ular ini sungguh luar biasa, hanya diperlukan 15 milidetik untuk menangkap mangsanya. Meskipun ular tentacle berbisa, bisa-nya tidak menimbulkan ancaman bagi manusia. tubuhnya kecil, hanya 90 cm panjang. Sama seperti ular Gading Gajah, dia sepenuhnya di air dan nyaris tidak dapat bergerak di darat.
Ular air lain dari Asia Tenggara, ini adalah spesies yang unik, spesies terakhir yang masih hidup dari genus nya. Bagian yang paling terkenal dari ular ini adalah tentakel berdaging aneh di moncongnya.Tentakel ini sebenarnya mechanosensors sangat sensitif, yang memungkinkan ular untuk mendeteksi gerakan dalam air dan menyerang setiap ikan malang yang berenang di dekatnya. Sifat lainnya yang menarik adalah kecepatan menyerang tentacle dari ular ini sungguh luar biasa, hanya diperlukan 15 milidetik untuk menangkap mangsanya. Meskipun ular tentacle berbisa, bisa-nya tidak menimbulkan ancaman bagi manusia. tubuhnya kecil, hanya 90 cm panjang. Sama seperti ular Gading Gajah, dia sepenuhnya di air dan nyaris tidak dapat bergerak di darat.
2.Flying Snake (Ular Terbang)
Ular terbang ditemukan di hutan hujan di
India dan Asia tenggara, dan, walaupun nama mereka sedikit keren,
mereka tidak bisa benar-benar terbang. Ketika Ular terbang ingin pergi
dari satu pohon ke yang lain, dia meluncurkan diri ke udara dan saat
melayang keluarlah tulang rusuk dari dalam perutnya, sehingga tubuhnya
melebar dan berubah seperti sayap. Ular Terbang adalah glider bahkan
lebih baik daripada tupai terbang. Tupai dapat meluncur hingga 60 meter
dari satu pohon ke yang lain, Ular Terbang dapat meluncur hingga 100
meter atau lebih, dan mereka benar-benar “meluncur” di udara, yang
memberikan mereka stabilitas yang lebih baik. Ular ini tidak berbahaya
bagi manusia.Makanan utamanya adalah kadal dan binatang kecil lainnya.
Ular ini menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon.
3.Tiger Keelback
Juga dikenal sebagai Yamakagashi,
atau ular Air Jepang , spesies ini kebanyakan ditemukan di Asia
Timur. Bentuknya kecil, jarang melebihi satu meter, dan
sangat pemalu,
sehingga banyak fakta bahwa mereka dianggap tidak berbahaya, sampai
seseorang meninggal karena gigitan yamakagashi di tahun 80-an. Karena
taring berbisa yang berlokasi di bagian belakang rahang, mereka tidak
dapat menyuntikkan racun mereka dengan mudah seperti ular
lainnya. Makanan utamannya adalah katak dan kodok. Selain berwarna
warna-warni cerah, Tiger Keelbacks ada yang berwarna normall. Baru-baru
ini, ditemukan bahwa pakan ular ini kebal terhadap kodok beracun; tidak
hanya kebal terhadap racun katak, tetapi mereka benar-benar bisa
“menyimpan” racun katak ini di dalam kelenjar di leher.Ketika terancam,
dia bisa melepaskan dua racunnya (racun pribadi dan racun katak yang
dimangsanya).
4.Burrowing Asp
The Asp adalah ular bertubuh kecil dari
Afrika yang menghabiskan sebagian besar waktu bawah tanah. Ia makan
tikus, dan memiliki taring besar yang berfungsi pada dasarnya sebagai
pencengkram berbisa, menonjol keluar dari mulut ketika
digunakan. Taringnya juga fleksibel dan dapat dipindahkan secara bebas,
yang berarti bahwa ular ini dapat menusuk mangsanya hanya dengan satu
taring, dan setelah itu telah membunuh korban. Karena sifat kardiotoksik
dan nekrotik, dan kemampuannya untuk menyuntikkan lebih dalam dari ular
lain (karena “taring”nya panjang) ular ini sangat berbahaya bagi
manusia.
5.Horned Viper
Ditemukan di padang pasir Afrika Utara
dan Timur Tengah, ular ini memiliki tanduk kecil, biasanya berukuran 50
cm. Mereka memiliki sepasang tanduk di atas mata, tetapi ada juga
beberapa individu yang tidak punya atau hanya tumbuh sedikit. Mereka
berbisa, tetapi gigitan mereka biasanya tidak fatal bagi manusia. Viper
bertanduk ini secara resmi bernama “Cerastes Cerastes” tahun
1768, oleh naturalis Austria Nicolaus Laurenti. Cerastes adalah
rakasa mistis asal Yunani , seekor ular yang bersembunyi di bawah pasir
di padang pasir dan menyergap setiap makhluk yang lewat, menggunakan
tanduk sebagai sebuah daya tarik.
0 komentar: