Megaplume (pusaran air Besar)
Megaplume adalah pusaran air raksasa yang berputar seperti tornado, tetapi terjadi di dasar laut. Di tengah Megaplume
ada sebuah daratan luas di dasar laut yang disebut Kubah Magma (sama
seperti jerawat). Kubah Magma bukan gunung berapi aktif di samudra,
tetapi kantung-kantung magma yang menerobos masuk batuan di dasar
lautan. Kubah Magma dapat meletus seperti gunung berapi, tetapi hal ini
jarang terjadi karena air laut di sekitar kubah magma mendinginkan
batuan dasar laut dan menahan laju magma yang mencari jalan keluar,
ketika magma mendingin pusaran air pun berhenti.
Pusaran
air yang mengelilingi kubah magma terjadi karena perubahan temperatur
ekstrem yang terjadi di dasar samudra, air di bagian bawah samudra
bersifat panas dan menjadi ringan karena pengaruh dari kantung magma,
sementara air di bagian atas samudra bersifat dingin dan menjadi berat.
Karena hal tersebut air panas yang berada di bawah naik ke atas, dan air
dingin turun ke bawah untuk mengisi kekosongan di bawah dan terjadilah
pusaran air besar. Hal ini sama seperti yang terjadi pada tornado, namun
pada tornado temperatur
mempengaruhi udara bukan air. Pusaran air
tersebut putarannya semakin melambat di dekat pusat, sekitar 18 knot dan
dapat terjadi beberapa minggu.
Di sekitar Megaplume banyak terdapat Sphyrna Mokkaran ( Hiu berkepala palu ), mereka sangat menyukai daerah yang bersuhu hangat. Sphyrna Mokkaran menurut penelitian mempunyai penciuman yang baik di laut, mereka dapat mencium bau darah dari jarak 1 mil.
Ngomongin tentang bencana yang ditimbulkan oleh peristiwa Megaplume, dulu pada 1986 di Juan de Fuca Ridge, kubah magma yang menjadi titik pusat Megaplume meletus
dan magma seberat ribuan ton dengan suhu 1.200 derajat Celcius meledak
di dasar laut secara bersamaan sehingga memperbesar intensitas
Megaplume. Lava yang sangat panas langsung membuat air menguap, dan
menciptakan tiang uap yang besar yang meluncur ke permukaan air menuju
pusat Megaplume. Didorong oleh kandungan energi kinetik yang sama dari
dinamika air yang menjadi sumber kekuatan pusaran, perpindahan energi
secara vertikal dari uap yang terbentuk dilawan oleh pusaran air
anti-siklon yang mengelilingi tiang uap tersebut dan memiliki energi
berlawanan. Berputar disekeliling tiang uap, air laut memilin kuat ke
bawah. Uap yang terlepas menciptakan penghisap besar yang menarik jutaan
galon air laut ke bawah dan kemudian bersentuhan dengan magma. Ketika
air yang baru tiba tersebut menyentuh dasar laut, air tersebut menjadi
uap dan membutuhkan jalan untuk melepaskan diri, lalu bergabung dengan
pilar uap yang semakin besar dan mendesak ke atas sambil menarik lebih
banyak air lagi. Ketika lebih banyak air lagi yang terhisap, pusaran air
itu menjadi semakin kuat. Pilar uap Hidrothermal (air yang
bersuhu panas) menjadi semakin panjang, dan pusaran air yang tinggi
menjulang menjadi bertambah kuat setiap detiknya. Ketika pusaran
mencapai permukaan, ia akan menarik ke bawah semua yang ada di atasnya,
seperti kapal dan lain-lain.
Itulah bencana yang ditimbulkan bila Kubah Magma meletus.
0 komentar: